BOLMONG,SULUTPOST- Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Bolaang Mongondow, menyoroti soal program ketahanan pangan Desa Toruakat, Kecamatan Dumoga (Bolmong-red), berupa pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).
Pasalnya, proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), bersumber dari Dana Desa (DD) di tahun berjalan tersebut, yang dibandrol Rp 206 Juta Rupiah, diduga kuat kondisi realisasi pembangunan fisiknya Mangkrak.
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua Ormas LAKI Bolaang Mongondow, Indra Mamonto, pada awak media Rabu 12 November 2025.
Dikatakan Indra Mamonto, berdasarkan informasi yang kami kantongi, bahwa belum tuntasnya pekerjaan proyek Jalan Usaha Tani (JUT) itu, diduga kuat akibat dana sebagian yang akan digunakan pada pekerjaan, masih mengendap di kas desa dan belum dikucurkan oleh Kepala Desa (Sangadi-red).
“Terinformasi anggarannya masih tertahan di kas desa, dan hasil pantauan Ormas LAKI dilapangan, realisasi fisik pekerjaannya proyek JUT tersebut, baru berkisar 20 hingga 25 persen. dan, ini patut dipertanyakan,”kata Indra Mamonto.
Tentunya ucap Indra Mamonto, Kondisi ini memicu keresahan masyarakat, dikarenakan akses jalan ini menjadi kebutuhan utama dari para petani, sementara sampai saat ini belum tuntas dan susah dilalui.
Iapun mendesak, kiranya Aparat Penegak Hukum (APH), dapat melakukan penyelidikan, sehingga anggaran proyek Jalan Usaha Tani tersebut, bisa terserap dengan baik, serta tidak mengendap di kas desa.
“Kami minta Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dapat menurunkan tim, hal ini guna memastikan apakah dana anggaran itu masih ada atau seperti apa,”pintahnya.
Tambahnya pula, peran BPD di desa tersebut sangat penting untuk mengawasi segala kegiatan yang berjalan. sehingga kolaborasi antara Kepala Desa dan BPD bisa memberikan hasil realisasi fisik yang baik, tanpa ada temuan kerugian di kemudian hari. tandas Ketua Ormas LAKI Bolmong Indra Mamonto.
Sampai berita ini naik tayang, Kepala Desa Turukat, belum berhasil dimintai konfirmasi terkait lambatnya penyelesaian proyek pembagunan Jalan Usaha Tani (JUT). (*)