Soal Viral Habisnya Obat Bius Dan Plester, Direktur RSUD Bolmong Bungkam Ketika Dikonfirmasi Wartawan

Bolmong Raya Headline Terkini Terpopuler

BOLMONG,SULUTPOST-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Datu Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dr Michael Karo Karo, terkesan bungkam, dan menghindari wartawan, saat di konfirmasi atas viralnya video dugaan habisnya stok obat bius dan plester.

Pasalnya, ketika awak media dan Ketua Ormas LAKI Bolmong, Kamis (25/09/25), mendatangi kantor RSUD Datu Binangkang, Tepatnya yang berada di Kecamatan Lolak (Bolmong-red), dengan maksud melakukan konfirmasi, hampir setengah jam menunggu diruangan kepegawaian, namun Dirut RSUD tak kunjung ada.

Beberapa staf yang ditemui di RSUD tersebut, menyampaikan, bahwa barusan Pak Dirut ada Pak, tapi mungkin sudah keluar.

“Tadi pak Dirut ada pak, tapi mungkin sudah keluar,”jawab staf singkat.

Ketika ditanya kembali apakah ada yang bisa mewakili atau di delegasikan, baik dari managemen Rumah Sakit, untuk kemudian bisa menjawab, maksud dan tujuan sehubungan objek masalah yang akan kami konfirmasi. dijawab para staf, baiknya pak langsung saja ke pak Dirut RSUD. karena itu bukan kewenangan kami untuk menjawab.

Awak mediapun tak berhenti sampai disitu saja. kemudian melanjutkan upaya konfirmasi melalui Via Tlp, maupun pesan WhatsApp.

Tapi sayang beribu sayang, ketika dihubungi melalui via tlp aktif berdering, namun belum di respon, dan ketika dikirim pesan WhatsApp juga, sudah ada tanda pesan terkirim ( centang dua), tapi tidak dijawab.

Sampai berita ini naik tayang, Direktur RSUD Datu Binangkang Bolaang Mongondow, Michael Karo Karo, enggan menjawab upaya konfirmasi dari awak media.

Perlu diketahui, awal mula masalah ini muncul, atas viralnya video soal keluhan dari salah satu keluarga pasien, atas dugaan buruknya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Binangkang, Kabupaten Bolaang Mongondow.

Dalam video berdurasi berkisar 5 menit tersebut, yang diunggah oleh salah satu akun facebook an; Rima Ribka Rauan, tanpak jelas terdengar percakapan antara pihak kelaurga pasien dan salah satu dokter yang bekerja di RSUD Bolmong tersebut, terkait tidak adanya obat bius alias habis, maupun plester obat, dalam persiapan tindakan proses operasi Cesar terhadap pasien.

Parahnya lagi, keluarga pasien membeberkan, bukan hanya obat bius saja yang tidak ada. bahkan plester obatpun tidak ada, maka terpaksa mereka harus membelinya diluar.

Sontak saja hal ini menimbulkan pertanyaan, sekelas RSUD Datu Binangkang Bolaang Mongondow, lantas kehabisan stok obat bius dan plester.

Padahal, setiap tahun miliran rupiah anggaran pengadaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan untuk kebutuhan pelayanan, di gelontorkan oleh pemerintah.

Olehnya, minta Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bolaang Mongondow, untuk dapat mengusut tuntas, memanggil dan memeriksa penangungjawab dan managemen pengelolah seluruh kegiatan RSUD Datu Binangkang Bolmong, baik di tahun anggaran yang sudah berjalan dan saat ini.

Hal ini untuk memastikan, apakah anggaran miliran rupiah yang digelontorkan oleh pemerintah ke RSUD tersebut, digunakan dengan baik atau tidak.

Dugaan kuat ada ketidakberesan alias indikasi “Penyalahgunaan Anggaran” yang terjadi disana, yang kemudian hal itu kuat dugaan menjadi penyebab habisnya obat bius dan plester obat, untuk sekelas RSUD Datu Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow, yang dikenal satu satunya RSUD tertua yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow saat ini.

(Wartawan; Lucky Lasabuda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *