BOLMONG,SULUTPOST-Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mendesak Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bolmong dapat melakukan penyelidikan, dan penyidikan, soal viralnya keluhan warga atas dugaan habisnya stock obat bius di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Binangkang (Bolmong-red).
Demikian itu disampaikan oleh Ketua LAKI Bolmong, Indra Mamonto, pada awak media, Rabu 24 September 2025.
“Kami minta Tipikor Polres Bolaang Mongondow, dapat melakukan penyelidikan, apa penyebab hingga obat bius bisa habis, dan plester obat juga terpaksa dibeli keluarga pasien diluar,”ujarnya

Bahkan kata Indra, jika kemudian penanganan emergensi saja tidak ditunjang dengan obat yang memadai, maka hal ini, bisa berpotensi pada pelayanan kesehatan yang buruk kepada warga (Pasien).
“Masa sekelas RSUD Datu Binangkang Bolaang Mongondow, lantas habis obat bius? ini sangat berbahaya bagi keselamatan pasien itu sendiri. olehnya, perlu diselidiki, apa motif dan penyebab obat bius habis. apakah anggaran tidak cukup, atau ada kelalaian dalam penanganan/ pelayanan kesehatan di RSUD yang dimaksud,”pungkas Ketua Ormas LAKI Bolmong Indra Mamonto.
Sebelumnya, Bupati Bolmong Yusra Alhabsy ketika di konfirmasi, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow Hi. Abdullah Mokoginta SH, M.S.i, soal viralnya video habisnya stok obat bius di RSUD tersebut. ia menjawab, bahwa pihaknya lagi memanggil managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Binangkang

“Kami lagi panggil pihak Managemen RSUD,”jawabnya singkat.
Disinggung langkah apa dan sanksi apa yang kemudian akan diputuskan oleh Pemerintah Bolaang Mongondow, soal viralnya video habisnya stok obat bius di RSUD Bolmong ini. sayangnya pertanyaan tersebut belum di tanggapi oleh Sekda Bolmong.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang didapat awak media, bahwa Polres Bolaang Mongondow, sudah perna melakukan penyelidikan soal beredarnya issue terkait kurangnya ketersediaan obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Bolaang Mongondow.
Namun sayangnya, hasil proses penyelidikan itu belum di publis secara terbuka oleh pihak penyidik, sudah sejauh mana.
Semoga saja dengan viralnya video keluhan keluarga pasien atas habisnya obat bius dan plester obat di RSUD Bolmong ini, proses penyelidikan dapat dibuka kembali, dan di usut tuntas seluruh anggaran pengadaan di RSUD Datu Binangkang tersebut, berdasarkan tahun anggaran yang berjalan.
Hal ini untuk memastikan, bahwa tidak ada unsure kesengajaan ataupun indikasi korupsi yang terjadi.
Karena bagaimanapun, setiap tahun RSUD Datu Binangkang Bolaang Mongondow, memiliki anggaran yang cukup.
(Wartawan; Lucky Lasabuda)