BOLSEL,SULUTPOST-Direktur Intelijen Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI), Andy Riadhy, mempertanyakan soal keberlanjutan pembangunan akses jalan di wilayah Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), khususnya di jalur pegunungan Tonsile menuju Desa Adow, usai dihantam musibah tanah longsor.
Demikian itu disampaikan Direktur LAKRI Andy Riadhy, pada awak media Rabu 28 Mei 2025.
“Diminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulut, harus secepatnya memikirkan akses jalan tersebut agar bisa dianggarkan, karena jika itu tidak dianggarkan dan belum dilaksanakan pembangunan kembali, maka bisa berpotensi mengganggu dan berbahaya bagi masyarakat,”ujar Andy Riadhy.
Menurutnya, pemerintah harus memprioritaskan mana yang lebih penting untuk dianggarkan dalam pembangunan, apa lagi kondisi dari beberapa titik yang dihantam musibah tanah longsor kemarin itu, sudah sangat parah dan otomatis beresiko bagi pengguna jalan yang melewati jalur tersebut.
“Saya sudah beberapa kali mengunjungi dan melihat langsung dibeberapa titik yang ditimpah longsor, dimana posisi longsoran itu tidak hanya tumpukan matrial tanah saja, melainkan ada terdapat banyak tumpukan matrial batu yang berukuran besar berada di bahu jalan. dan ini ucap Andy, kalau tidak cepat dilakukan pembangunan atau perbaikan kembali menjadi normal, justru bisa menciptakan petaka bagi masyarakat selaku pengguna jalan,”kata Andy Riadhy.
Seraya menambahkan, bahwa selama ini belum diketahui apakah kerusakan besar yang terjadi itu sudah dianggarkan oleh pemerintah dalam hal ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) atau tidak, dan apakah telah masuk dalam perencanaan pembangunan tahun ini atau tidak? karena selama ini yang kami lihat hanyalah fungsionalisasi jalan saja yang dilakukan. seperti, dibuatnya jalan alternatif ataupun jembatan darurat. pungkas Direktur LAKRI Andy Riadhy.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN Sulut yang menangani ruas titik yang dimaksud, yakni Pak Eko, ketika dihubungi awak media, dirinya menjawab, bahwa memang benar saat ini untuk anggaran pembangunannya belum ada, apa lagi kondisi efisiensi anggaran. tapi tentunya hal ini sudah masuk dalam perencanaan dalam pembangunan yang nantinya akan dibangun.
“Untuk saat ini kita baru melakukan pemeliharaan jalan dan fungsionalisasi jalan agar bisa dilewati oleh masyarakat. seperti, jalan alternatif dan jembatan darurat, sehingga bisa mempermudah akses dari pengguna jalan itu sendiri,”jawab PPK.
Pantauan awak media dilapangan, kondisi kerusakan akibat musibah tanah longsor dipegunungan tonsile (Kab-Bolsel) menuju Desa Adow cukup parah.
Dimana ada beberapa titik ruas, tanpak sebagian badan jembatannya sudah ambruk dan ditutupi bongkahan matrial batu dan tanah.
Pun begitu, proses fungsionalisasi jalan sudah pula dilakukan oleh BPJN Sulut, diantaranya, pembersihan tumpukan tanah, maupun tumpukan matrial batu yang awalnya menutupi badan jalan, saat ini telah di perbaiki dsn sudah bisa dilewati, karena telah dibuatnya jalan alternatif dan jembatan darurat.
Tapi kondisi ini tidak hanya harus berhenti disitu saja, melainkan Pemerintah ataupun Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) harus proaktif menyikapi ini serius, sehingga jauh dari timbulnya masalah yang tidak diinginkan terjadi, karena banyak kendaraan yang lalung lalang melewati jalur tersebut.
Dikuatirkan dengan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu, sangat berpotensi munculnya longsoran baru lagi, akibat posisi badan gunung dan matrial tanpak sudah tidak sekuat kedudukan struktur perekat atau penahan dinding tanah.
(Wartawan; Lucky Lasabuda)