MINUT, SULUTPOSTONLINE.id – Memperkuat kolaborasi dalam bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan (Litbangjirap) serta invensi dan inovasi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) resmi menandatangani Nota Kesepakatan Sinergi (NKS), di Gedung BRIN, Jakarta, pada Senin (23/6).
Ruang Lingkup Kerja Sama Nota kesepakatan ini mencakup berbagai aspek penting, antara lain: Pelaksanaan kegiatan Litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan) serta invensi dan inovasi; Pendidikan dan pelatihan, termasuk bimbingan teknis dan supervisi; Kegiatan sosialisasi, edukasi, serta pengembangan SDM di bidang IPTEK; Pertukaran data dan informasi; dan Pemanfaatan bersama sarana dan prasarana sesuai ketentuan masing-masing pihak.
Dalam arahannya, Kepala BRIN Tri Handoko menyampaikan apresiasi atas inisiatif Minahasa Utara yang mendorong kebijakan publik berbasis bukti dan data. Ia menegaskan bahwa tidak ada kebijakan yang sempurna, sehingga perlu ditelaah secara logis agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.
Ia juga menyoroti potensi Minahasa Utara sebagai daerah wisata unggulan yang perlu dijaga dengan menyiapkan masyarakat secara optimal. “Jika tidak dipersiapkan, masyarakat bisa kehilangan potensi manfaat dari pariwisata. Misalnya melalui peningkatan kualitas produk lokal agar sesuai standar ekspor,” imbuhnya.
Bupati Joune J.E. Ganda menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata dari kebutuhan daerah untuk mendapatkan pendampingan dan transfer pengetahuan dari BRIN.
“Penandatanganan hari ini bukanlah akhir, tapi awal dari kolaborasi yang lebih sistematis dan terencana. Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara berkomitmen membuka ruang seluas-luasnya untuk penguatan ekosistem riset dan inovasi guna mendorong pembangunan inklusif, berbasis potensi lokal, dan berkelanjutan,” pungkas Joune.
