TOMOHON, SULUTPOST – Di bawah kepemimpinan Walikota Carol Senduk, SH, Pemerintah Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara terus menunjukkan perhatian dalam hal pelestarian Seni dan Musik Daerah khususnya Minahasa. Buktinya, melalui berbagai program tahunan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DisDikbud) Tomohon, banyak kegiatan lomba dan sejenisnya yang mampu menarik minat siswa-siswi TKK, SD dan SMP untuk bergiat bahkan menggeluti tarian dan musik Minahasa seperti Kolintang.
“Setiap tahun ada lomba tingkat SD dan juga SMP untuk musik Kolintang. Itu rutin. Minat anak-anak untuk ini makin besar,” ungkap Kepala Dinas DikBud Tomohon DR. Juliana D. Karwur, M.Kes.
Selain ajang Lomba, DisdikBud juga punya Iven inovativ lain yang bertujuan memberi kesempatan bagi anak dan kaum milenial untuk menyalurkan minat dan mengembangkan potensi diri mereka di bidang Seni Daerah.
“Selain untuk promosi wisata berbasis budaya daerah, Pondok Budaya di Pasar Extrim dimaksud juga untuk mengajak dan merangsang anak dan generasi muda untuk mencintai dan mau melestarikan Seni Budaya Daerah sendiri,” ungkap Kabid Budaya DisDikBud Tomohon Ferry Darosa, MPd.
Dari inovasi kegiatan ini, DisDikBud Tomohon mulai mengorbitkan dan bisa memberi panggung pengembangan bermusik kepada sejumlah anak potensial yang ada di Tomohon. Tiga anak Milenial Cinta Musik Daerah yang secara reguler tampil di Panggung Pondok Budaya, adalah: JOSE SULU. Siswa SMP Lentera Tomohon ini dikenal sebagai penyanyi Junior bertalenta luar biasa yang kerap menjuarai lomba musik anak dan remaja di Sulut. CHELSEA GENOVIA, Siswa SMP GONZAGA Tomohon yang memiliki bakat nyanyi istimewa dan telah terbiasa berkompetisi sejak usia dini. Terakhir adalah Michaelle Chaela Wongkar. Walaupun terbilang pendatang baru, siswa SD GMIM Kayawu ini punya ciri khas harmony vocal istimewa dan tenang. (jjw)